KEPRI.DISWAY.ID - Industri galangan kapal di Kota Batam, Kepulauan Riau, diprediksi akan menyerap ribuan tenaga kerja pada tahun 2025.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kepulauan Riau, John Barus.
Menurutnya, sejumlah perusahaan besar telah menyampaikan rencana perekrutan besar-besaran. Salah satunya adalah PT McDermott Indonesia, yang berbasis di Batam.
"Kalau laporan secara resmi belum, namun saat rapat koordinasi kemarin, pihak MCDermott sudah menyampaikan kepada kami, bahwa mereka punya proyek baru dan membutuhkan tenaga kerja," ungkap John Barus saat dikutip, Selasa 29 April 2025.
Menanggapi hal tersebut, Disnakertrans Kepri siap menjembatani kebutuhan tenaga kerja dengan menyediakan berbagai program pelatihan yang difokuskan pada sektor galangan kapal.
Nantinya pelatihan ketenagakerjaan akan dilakukan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah daerah, guna mempersiapkan masyarakat.
"Sebenarnya untuk pekerja industri tersedia di Kepri, cuma kadang tak sesuai kualifikasi, misalnya kualifikasi tukang las yang dibutuhkan 6G, sementara kualifikasi tukang las kita 3G. Nah, makanya perlu disiapkan betul-betul supaya sesuai dengan kebutuhan industri galangan kapal," jelasnya.
Selain sektor galangan kapal di Batam, peluang kerja juga dalam waktu dekat datang dari Kabupaten Bintan, provinsi Kepulauan Riau.
Perusahaan pengolahan alumina, PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) yang berlokasi di Galang Batang, juga berencana membuka lowongan kerja pada tahun ini.
"Belum lagi ada pekerjaan pemasangan kabel dengan ketinggian tertentu, pekerja kita banyak belum siap bahkan belum punya sertifikasi untuk itu, makanya jangan heran kenapa ada TKA yang akhirnya melakukan pekerjaan itu," ucapnya.
Namun, John Barus menyoroti kesiapan tenaga kerja lokal yang dinilai belum sepenuhnya mampu memenuhi standar industri, khususnya dalam hal budaya kerja.
Dirinya menekankan, betapa pentingnya penanaman kedisiplinan dan keselamatan kerja sejak pelatihan, guna mempersiapkan para pekerja.
"Mulai dari budaya disiplin kerja tepat waktu, hingga menggunakan alat pelindung diri (APD) di tempat kerja," terangnya.
Untuk itu, Disnakertrans Kepri memastikan setiap pelatihan kerja akan dilengkapi dengan pembelajaran mengenai budaya kerja yang profesional dan aman.
Dengan demikian, lulusan pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh pemerintah, diharapkan siap bersaing dan beradaptasi dengan dunia industri.