Cuaca Panas Mulai Melanda, BMKG Ingatkan Waspada Kebakaran Hutan di Kepulauan Riau

Cuaca Panas Mulai Melanda, BMKG Ingatkan Waspada Kebakaran Hutan di Kepulauan Riau

Foto ilustrasi kebakaran hutan -(Dokumen Istimewa / Net)-

KEPRI.DISWAY.ID - BMKG mengingatkan warga Kepulauan Riau untuk lebih waspada menghadapi musim kemarau yang diperkirakan berlangsung sepanjang Agustus hingga September. 

Berdasarkan informasi yang IKNPOS.ID dapat, cuaca panas berpotensi meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Ramlan Djambak menyampaikan bahwa kondisi cuaca saat ini memang masih tergolong aman. 

“Mengingat bulan Agustus dan September umumnya Kepri memasuki musim kemarau, sehingga curah hujan semakin berkurang dan berdampak pada kekeringan dan peningkatan suhu udara,” ungkap Ramlan Djambak, Senin 28 Juli 2025.

Namun wilayah-wilayah yang cenderung kering sangat rawan terbakar, terutama jika ada aktivitas pembakaran lahan secara sembarangan harap waspada

“Masyarakat juga kami imbau tidak terlalu panik dengan kondisi tersebut, namun tetap jaga kesehatan dengan konsumsi air yang cukup dan menjaga lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran,” jelasnya.

BACA JUGA : BMKG Peringatkan Angin Kencang di Pulau Bintan, Nelayan Diminta Waspada

BACA JUGA : Satgas Pangan Temukan Penurunan Stok Beras Premium di Kepri, Apa Penyebabnya?

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan atau menyalakan api sembarangan, terutama di area-area kering yang mudah terbakar.

Menurutnya BMKG Hang Nadim sendiri terus memantau titik panas di wilayah Kepri menggunakan citra satelit, hingga hari ini, belum ada indikasi kabut asap atau gangguan cuaca ekstrem yang membahayakan

“Untuk hotspot, data terakhir tidak terpantau adanya titik panas di Kepri dan kondisi cuaca pun masih terang,” ucapnya.

Namun, dengan meningkatnya suhu udara dan minimnya curah hujan, potensi kekeringan dan kebakaran bisa meningkat tajam.

Pagi ini tidak terpantau adanya asap di wilayah Sumatera ataupun wilayah lain,” jelasnya.

“Kecuali ada yang sengaja membakar lahan,” tutupnya.

Sumber: