Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau Paling Tinggi di Sumatera, Tembus 7,14 Persen

KEPRI.DISWAY.ID - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencetak rekor sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera, pada triwulan II tahun 2025. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Kepri tumbuh sebesar 7,14 persen secara tahunan, angka yang bikin provinsi ini melesat jauh di atas rata-rata kawasan.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Adidoyo Prakoso mengungkapkan, lonjakan ini jadi bukti nyata dari hasil pembangunan infrastruktur dan masuknya investasi strategis ke wilayah Kepri.

"Kinerja ini tidak lepas dari percepatan pembangunan kawasan strategis dan masuknya investasi, baik dari PMA (Penanaman Modal Asing) maupun PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), terutama di Kawasan Ekonomi Khusus," ungkap Adidoyo Prakoso saat dikutip, Jumat 8 Agustus 2025.

Industri dan Tambang Jadi Mesin Utama Pertumbuhan

Sektor industri pengolahan masih jadi tulang punggung utama perekonomian Kepri dengan pertumbuhan 6,96 persen, berkontribusi 2,91 persen terhadap total ekonomi daerah.

"Aktivitas produksi masih tinggi terutama dari industri elektronik, dipicu oleh antisipasi tarif resiprokal AS-Indonesia,” jelasnya.

Menariknya, sektor pertambangan di Kepri justru tampil sebagai salah satu bintang dengan pertumbuhan dua digit sebesar 24,21 persen. 

Lonjakan ini dipicu oleh mulai beroperasinya dua lapangan gas raksasa di Natuna, yakni Lapangan Forel dan Terubuk.

“Sementara itu, sektor konstruksi tumbuh 7,75 persen, ditopang oleh proyek-proyek besar seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional, pembangunan Terminal 2 Bandara Hang Nadim, dan penataan jalan-jalan utama,” ucapnya.

BACA JUGA : Wali Kota Batam Lantik 7 Pejabat Baru, Ini Pesan Penting Amsakar Achmad

BACA JUGA : Wali Kota Batam Serahkan Proses Hukum ke Polisi Soal Dugaan Korupsi Retribusi Sampah

Inflasi Aman Terkendali, Harga Masih Stabil

Meski ekonomi tumbuh kencang, inflasi tetap bisa dijaga. Inflasi Kepri pada Juli 2025 tercatat 0,19 persen atau 1,97 persen secara tahunan (yoy). 

Sumber: