Permudah Akses Wisatawan Asing, Pemprov Kepulauan Riau Usulkan Skema Visa Terbaru

Foto ilustrasi wisata Kepulauan Riau-(Dokumen Istimewa)-
KEPRI.DISWAY.ID – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tengah mengajukan usulan skema visa baru kepada pemerintah pusat, dengan target penerapan pada tahun 2025.
Langkah ini diambil guna mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan asing, khususnya dari negara tetangga, Singapura.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Guntur Sakti mengungkapkan, kebijakan ini akan menyasar warga negara asing (WNA) yang menetap, bekerja, maupun menempuh pendidikan di Singapura.
"Tahun lalu kami berhasil mendapatkan dua skema baru, yakni akses masuk untuk pemegang permanent resident (PR) Singapura, dan visa pendek dengan tarif Rp 250 ribu. Ini sudah menunjukkan hasil yang sangat baik," ungkap Guntur Sakti saat dikutip, Jumat 18 April 2025.
Usulan tersebut telah disampaikan melalui kementerian terkait dan menurut Guntur, respons dari pemerintah pusat sangat positif.
"Sudah ada lampu hijau dari pemerintah pusat. Harapannya tahun ini bisa terealisasi dengan nama dan bentuk yang mungkin berbeda, seperti student pass, independent pass, atau lainnya. Yang penting adalah kemudahan akses itu hadir untuk Kepri," jelasnya.
Pada tahun 2024 lalu, Kepulauan Riau telah menerapkan dua skema baru visa yang terbukti efektif meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Target kami di rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) sebanyak 1,47 juta wisman dan wisnus, namun realisasinya hampir menyentuh 1,7 juta kunjungan. Ini berkat stimulus pusat dan kerja sama daerah dalam memudahkan akses masuk ke Kepri," ucapnya.
Kebijakan bebas visa bagi pemegang izin tinggal tetap (Permanent Resident/PR) dan visa jangka pendek, menjadi faktor signifikan dalam melonjaknya angka kunjungan wisatawan asing menjelang akhir tahun.
Melanjutkan tren positif, Pemprov Kepri tak hanya fokus pada aspek perizinan masuk, namun juga berupaya mengembangkan ekosistem pariwisata yang inklusif dan modern.
Beragam upaya tengah dilakukan, di antaranya peningkatan infrastruktur telekomunikasi, penyediaan fasilitas ramah disabilitas.
Selain itu dilakukan pengoperasian autogate di pintu-pintu masuk utama, hingga perluasan sistem pembayaran digital untuk mendukung kenyamanan wisatawan.
Sumber: