Ombudsman Kepri Dorong Pemerataan Program Makan Bergizi Gratis hingga Pulau Terluar

Ombudsman Kepri Dorong Pemerataan Program Makan Bergizi Gratis hingga Pulau Terluar

Ombudsman Provinsi Kepulauan Riau -(Dokumen Istimewa / Net)-

KEPRI.DISWAY.ID - Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Lagat Siadari, menyoroti belum meratanya pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerahnya. 

Dirinya berharap, pemerintah segera memastikan program unggulan nasional itu bisa dirasakan hingga pelosok pulau terluar Kepri.

"Ini sudah masuk akhir tahun, tapi penerima MBG belum merata, apalagi di pulau-pulau seperti Lingga, Natuna, dan Anambas," kata Lagat di Tanjungpinang.

Menurut Lagat, saat ini Program MBG masih dominan dijalankan di wilayah perkotaan seperti Batam, Tanjungpinang, Bintan, dan Karimun. 

Bahkan di daerah perkotaan tersebut pun, pendistribusian bantuan program MBG belum menyentuh seluruh penerima manfaat.

Ia menilai tantangan utama pelaksanaan program ini terletak pada kondisi geografis Kepri yang unik, terdiri dari 96 persen wilayah laut dan 2.408 pulau. 

BACA JUGA : Mayat Misterius Ditemukan Nelayan di Pulau Lalang, Polres Lingga Lakukan Penyelidikan

BACA JUGA : Sebanyak 1.499 PPPK Kepri Terima SK, Semangat Baru di Hari Pahlawan 2025

Kondisi ini membuat, pemerataan program ke daerah kepulauan jadi tidak mudah.

Karena itu, Ombudsman Kepri mendorong pemerintah untuk mencari formula khusus agar distribusi MBG bisa berjalan efektif di semua wilayah.

"Ini masih jadi PR pemerintah, khususnya Badan Gizi Nasional (BGN)," jelasnya.

Salah satu solusi yang ia tawarkan adalah melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengadaan, serta penyaluran bahan pangan bergizi.

"Kalau membangun SPPG di pulau, vendor pasti tak mau, apalagi sasaran penerimanya sedikit, misalnya 50 orang. Belum lagi sewa pompong untuk pengantaran MBG, pasti tidak ekonomis," ucapnya.

Dengan pemerataan dan keterlibatan warga,  diyakini Program MBG tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal.

Sumber: