KEPRI.DISWAY.ID - Kehadiran Terminal Ferry Internasional Gold Coast Bengkong, dinilai menjadi angin segar bagi sektor pariwisata bahari di Kepulauan Riau.
Terminal ini digadang-gadang menjadi opsi strategis dalam mendukung mobilitas wisatawan, khususnya rombongan tur dari Batam dan Malaysia.
Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Pariwisata Bahari (Aspabri) Kepri, Surya Wijaya menyebut, terminal yang baru beroperasi sekitar satu bulan ini dirancang khusus untuk melayani perjalanan wisata kelompok.
“Konsepnya memang untuk pelabuhan khusus turis dan grup tur, agar mereka tidak perlu antre panjang dan memiliki akses yang lebih nyaman. Karena penggunaannya tidak bercampur dengan umum,” ungkap Surya Wijaya saat dikutip, Rabu 16 April 2025.
Untuk mendukung lonjakan permintaan di masa mendatang, Surya mengungkapkan rencana penambahan dua unit armada ferry pada Mei 2025.
Langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau ini, diharapkan bisa mengakomodasi lebih banyak grup tur, khususnya dari kawasan Johor dan Batam.
“Dengan sistem ini, kenyamanan turis meningkat karena tidak harus antre seperti di pelabuhan umum," jelasnya.
Secara geografis, posisi Terminal Gold Coast Bengkong lebih dekat ke wilayah perbatasan laut Malaysia, seperti Stulang Laut Johor, dibanding terminal lain seperti Batam Center.
"Ini sangat membantu kelancaran wisata, baik ke Batam maupun ke Malaysia,” ucapnya.
Meski saat ini kapasitas dan permintaan masih dalam tahap awal, pihaknya optimistis terminal ini akan berkembang menjadi jalur favorit bagi wisatawan rombongan
“Saat ini baru ada satu kapal yang beroperasi. Dari Batam berangkat pukul 10.00 pagi dan dari Malaysia kembali pukul 16.45. Kalau untuk group tour, idealnya harus berangkat dari jam 7 pagi,” terangnya.
Rencananya, akan dilakukan penambahan dua armada ferry lagi pada bulan Mei 2025 guna mengakomodasi kebutuhan group wisatawan yang datang ke Batam.