KEPRI.DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus meningkatkan kualitas pemantauan maritim, dengan melakukan verifikasi X-band radar di perairan Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan perangkat radar mampu menyajikan data kelautan yang lebih akurat, terutama bagi kebutuhan keselamatan dan kelancaran aktivitas pelayaran.
Dalam proses verifikasi tersebut, tim dari Direktorat Meteorologi Maritim BMKG menurunkan wave drifter buoy portable ke perairan yang berada dalam jangkauan radar.
Perangkat itu bertugas mengumpulkan data terkait arus dan gelombang secara langsung di lapangan.
Hasil pengukuran kemudian dicocokkan dengan data yang ditangkap X-band radar, sehingga BMKG dapat mengukur tingkat presisi alat tersebut.
Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menegaskan bahwa data kelautan yang presisi menjadi faktor penting bagi pelayaran di wilayah Batam dan Kepulauan Riau.
BACA JUGA : Gubernur Kepri Pastikan Stok Beras Premium Aman Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
BACA JUGA : Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau, BMKG Ingatkan Risiko Gelombang 4 Meter
Menurutnya, semakin akurat informasi arus dan gelombang, semakin optimal pula upaya mitigasi risiko di laut.
Pelaksanaan verifikasi sempat menghadapi kondisi gelombang tinggi selama dua hari, namun seluruh rangkaian kegiatan berhasil diselesaikan tanpa hambatan berarti.
Tantangan di lapangan ini sekaligus menunjukkan pentingnya keberadaan radar maritim, untuk mendukung pengamatan real-time di daerah perairan padat aktivitas.
Saat ini BMKG memiliki tiga unit X-band radar maritim. Selain di Batam, radar lainnya telah beroperasi di Padang, Sumatera Barat, serta Belawan, Sumatera Utara.
Ketiga lokasi tersebut dipilih, karena berada di jalur maritim yang strategis dan membutuhkan pemantauan intensif.
BMKG berharap seluruh perangkat dapat bekerja maksimal, untuk memberikan informasi kelautan yang lebih akurat kepada pengguna jasa pelayaran.
Eko juga mengajak masyarakat sekitar untuk ikut menjaga infrastruktur pemantauan tersebut, agar tetap berfungsi optimal dan berkelanjutan.