Bekerja dalam Diam, Menuai Capaian: Refleksi atas Gaya Kepemimpinan Menteri-Menteri di Era Presiden Prabowo

Bekerja dalam Diam, Menuai Capaian: Refleksi atas Gaya Kepemimpinan Menteri-Menteri di Era Presiden Prabowo

Bekerja dalam Diam, Menuai Capaian: Refleksi atas Gaya Kepemimpinan Menteri-Menteri di Era Presiden Prabowo--

Teuku Riefky Harsya — Ekonomi Kreatif sebagai Mesin Baru Pertumbuhan

Di sektor ekonomi kreatif, Teuku Riefky Harsya tampil sebagai representasi generasi muda yang visioner.

  • Nilai tambah ekonomi kreatif 2024: Rp1.502,77 triliun.
  • Serapan tenaga kerja: ±26,5 juta orang.
  • Menetapkan ekonomi kreatif sebagai “new engine of growth” bagi perekonomian nasional.

Fokusnya bukan hanya memperbesar angka, melainkan membangun ekosistem: perlindungan kekayaan intelektual, ekspor produk kreatif, dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus berbasis animasi, film, serta kuliner. Dengan pendekatan ini, ekraf tidak hanya menjadi sektor gaya hidup, tetapi pilar ekonomi masa depan Indonesia.

Rini Widyantini — Reformasi Birokrasi dan Ketahanan Digital

Sebagai Menteri PANRB, Rini Widyantini menghadirkan wajah baru dalam reformasi birokrasi. Tidak banyak tampil di publik, namun bekerja sistematis dengan indikator jelas.

  • Zona Integritas: memperluas WBK/WBBM di lingkungan peradilan.
  • ASN berbasis kompetensi: mendorong rekrutmen yang lebih meritokratis.
  • Ketahanan digital: memimpin Digital Resilience Summit 2025, memastikan perlindungan data pemerintah.
  • Indeks Reformasi Birokrasi Surabaya: kategori A-, menandai perbaikan nyata di level daerah.

Dengan konsistensi ini, birokrasi Indonesia mulai bergerak ke arah yang lebih lincah, profesional, dan tahan terhadap guncangan digital.

Penutup — Kepemimpinan yang Tidak Bising

Dari capaian-capaian tersebut, terlihat jelas bahwa diam tidak sama dengan pasif. Justru diam adalah ruang untuk konsentrasi, untuk bekerja fokus, dan untuk membiarkan data berbicara.

Pertumbuhan ekonomi di atas 5%, inflasi terkendali, investasi mengalir deras, pariwisata melesat, ekonomi kreatif berkembang, dan birokrasi berbenah — semua itu adalah hasil nyata dari kepemimpinan yang tidak haus sorotan.

Di era Presiden Prabowo, muncul para teknokrat dan pemimpin sektor yang menegaskan: hasil lebih penting daripada retorika.

Indonesia sedang bergerak menuju konsolidasi kekuatan ekonomi, budaya, dan institusi. Dan gaya kepemimpinan “bekerja dalam diam, menunjukan hasil” adalah fondasi yang membuat optimisme itu bukan sekadar wacana, melainkan realitas yang sedang tumbuh.

Sumber: