Penerimaan Pajak Kepulauan Riau Tembus Rp4,38 Triliun, Tumbuh di Tengah Tantangan

Kantor wilayah DJP Kepulauan Riau-(Dokumen Istimewa / Net)-
KEPRI.DISWAY.ID - Kabar baik datang dari Kepulauan Riau Hingga April 2025, kinerja penerimaan pajak di wilayah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Kepulauan Riau.
Berdasarkan informasi yang Disway.id dapat, Kepulauan Riau berhasil mencatat angka yang cukup solid sebesar Rp4,38 triliun.
Angka ini sudah menyentuh 29,36 persen dari target tahunan, yang ditetapkan sebesar Rp14,91 triliun.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Kanwil DJP Kepri, Menurut Delfi Azraaf mengungkapkan, capaian ini mencatat pertumbuhan 11,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Pertumbuhan ini turut didorong oleh penerapan sistem Coretax Administration System (CTAS), yang semakin mempermudah administrasi perpajakan dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak,” kata Delfi Azraaf saat dikutip, Kamis 22 Mei 2025.
Artinya meski kini semakin banyak tantangan, performa perpajakan di Kepulauan Riau tetap melaju sangat kencang
“Pertumbuhan ini turut didorong oleh penerapan sistem Coretax Administration System (CTAS), yang semakin mempermudah administrasi perpajakan dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak,” jelasnya.
Dari sisi jenis pajak, Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25/29 Badan jadi juara, dengan kontribusi terbesar Rp 1,27 triliun.
Tak cuma besar, pertumbuhannya pun impresif, mencapai 15,1 persen secara tahunan (year-on-year).
“PPh Final dan PPh Pasal 26 juga menunjukkan kinerja baik masing-masing tumbuh 21,77 persen dan 104,04 persen dibandingkan tahun lalu,” tuturnya.
Sementara itu, sektor transportasi dan pergudangan tampil mengejutkan dengan pertumbuhan 24,36 persen, menyumbang Rp422,05 miliar.
Di sisi lain, konstruksi dan real estat juga ikut mendukung, meski pertumbuhannya lebih kecil yakni 2,86 persen.
Sayangnya, nggak semua sektor tampil gemilang. Sektor administrasi pemerintahan tercatat mengalami penurunan tajam, alias kontraksi sebesar 35,46 persen.
Yang lebih dramatis lagi, sektor pertambangan justru anjlok lebih dari 1.500 persen! Angka ini menunjukkan adanya tantangan serius yang perlu dihadapi bersama.
Sumber: